informasi pariwisata dan budaya di Sumatera Utara

Desa Bawomataluo Nias


Desa Bawomataluo, Sumatera Utara, merupakan desa adat yang cukup terkenal di Kabupaten Nias Selatan. Desa wisata ini banyak dikunjungi oleh wisatawan domestik maupun mancanegara. Bawomataluo memiliki arti bukit matahari. Dari posisinya saja desa ini sudah mampu menarik wisatawan untuk berkunjung. Sesuai dengan namanya desa ini terletak di daerah perbukitan dengan hawa yang sejuk. Uniknya permukaan di Desa Bawomataluo tersusun oleh bebatuan, berbeda dengan derah lainnya yang tertutup tanah.


Konon, desa ini sudah ada sekitar ratusan tahun lalu. Sebagai bukti di desa ini masih terdapat sisa-sisa bangunan di zaman itu. Contohnya, Rumah Adat Raja Nias yang sangat terkenal. Selain itu ada juga balai musyawarah yang tempat duduknya terbuat dari bebatuan.
Di tempat ini wisatawan juga akan menjumpai kompleks rumah adat Nias yang paling besar. Selain itu, kehidupan di Desa Bawomataluo masih sangat asli, lengkap dengan tradisi-tradisinya, seperti rumah adat, tradisi lompat batu, tarian perang, dan budaya peninggalan megalitikum. Jadi, wajar saja jika berkunjung ke desa ini, wisatawan akan merasakan suasana yang sangat berbeda.


Keunikan desa ini sudah bisa terlihat saat wisatawan menaiki tangga pintu masuk desa. Meskipun sudah berusia ratusan tahun bangunan tua yang ada di sini masih terjaga sangat baik. Selain bangunan-bangunannya, yang unik dari desa ini ialah adanya sebuah meriam Belanda yang tidak pernah berpindah tempat. Tepat di depan rumah raja atau omo sebua terdapat dua meja batu besar yang sangat halus dan datar berukuran sekitar 3,50x2,00 meter disampingnya lagi ada meja batu bulat berdiameter 1,20 meter. Batu-batu ini dahulu merupakan tempat raja raja atau kepala suku untuk upacara adat yang sangat dimuliakan.


Wisatawan yang ingin mengunjungi desa wisata ini bisa memulai dari Bandara Polonia Medan, kemudian dilanjutkan menggunakan penerbangan lokal menuju Bandar Udara Binaka, Gunung Sitoli, Nias. Penerbangan ini memerlukan waktu tempuh lebih kurang 1 jam. Setelah itu, perjalanan dilanjutkan dengan menyusuri jalan berbukit dan berkelok sejauh sekitar 100 kilometer. Dengan kondisi jalan yang sudah beraspal, wisatawan bisa menggunakan kendaraan pribadi ataupun angkutan umum. 


Kebanyakan dari wisatawan yang berkunjung ke Desa Bawomataluo penasaran dengan tradisi lompat batu Nias yang sangat terkenal. Selain itu, mereka juga ingin melihat kebudayaan Nias lainnya secara langsung. Karena suasana tradisionalnya, banyak yang mengatakan Desa Bawomataluo merupakan satu-satunya desa adat yang masih memegang teguh dan melestarikan tradisinya.

No comments:

Post a Comment

Pengujung yang baik, pasti tidak lupa berkomentar. :)
Terimakasih.....