informasi pariwisata dan budaya di Sumatera Utara

PROSPEK CERAH PARIWISATA PAKPAK BHARAT

“Merlangkah mi kini nduma, Ue mengueken eta mengetaken”
Rotasi pariwisata yang menitik beratkan kepada hospitality industry ( keramahtamahan) dan Goods( Barang dalam arti objek pariwisata) menjadi prinsip mutlak didalam prosperitiy pengembangan sektor pariwisata.
“ Two things in one package” dimana didalamnya adalah Hospitality dan goods. Dapat kita ibaratkan seperti bahasa pakpak sendiri yang menghubungkan sesama orang pakpak sebagai suatu culture language communication.orang pakpak yang tidak mengetahui bahasa pakpak akan kehilangan sense belonging sebagai orang pakpak.Demikian juga pariwisata , Hospitality dan Goods memiliki keterkaitan yang sangat erat didalam organizing, actuating, dan controlling dunia pariwisata. Sehingga tanpa kehadirannya. Tidak akan muncul suatu efek human relation ( kepuasan antara pihak yang terlibat)
Masyarakat pakpak bharat yang mayoritas terdiri atas suku pakpak. Dan non pakpak sebagai minoritas . menghasilkan pembauran keterbukaan ( social exchange) dari sudut budaya dan ideology yang mendasar. Pembauran yang notabene sangat dibutuhkan didalam “Merlangkah mi kini nduma” sutu bukti bahwa hospitality ( keramahtamahan) sudah menjadi pondasi dasar yang sangat efektif menuju “ sataki mengetaken” pengembangan pariwisata Pakpak Bharat.
Pakpak bharat sutu kabupaten yang masih muda, memilki Natural Tourism ( Wisata Alam) yang potensial di setiap daerah wilayah ditambah dengan Cutlure Tourism ( Wisata Budaya) yang melekat utuh pada masyarakat Pakpak Bharat menjadi tourism market yang sangat layak untuk dijual dan diberdayakan yang tentunya dapat menambah income bagi pemerintah maupun masyarakat.
Top of View pariwisata adalah hospitality ( keramahatamahan).3 S ( senyum, sapa dan salam) merupakan standart yang yang harus dimilki bagi pelaku parwisata . mengapa Bali mejadi center dari pariwisata di Indonesia,alasannya adalah karena masyarakat bali memiliki keramahtamahan Yang sangat baik dan mengesampingkan SARA (suku, agama, ras dan antar golongan) ketika melakukan aktifitas pariwisata
Terbentur dari paradigma masyarakat yang sebagian menganggap dunia pariwisata merupakan suatu pekerjaan negatif, terlebih bila berbicara mengenai perhotelan. sangat perlu dikaji ulang. Pariwisata bukanlah suatu paket produk yang isinya selalu negatif. Semua tergantung kepada kita sebagai pelaku pariwisata itu sendiri.

Dengan tulisan ini diharapkan masyarakat yang berdomisili di pakpak bharat, menyadari pentingnya keramahtamahan, dalam pengembangan dan kemajuan pariwisata di kabupaten pakapak bharat, sehingga kita semakin nduma dalam menapaki masa depan yang cerah dalam dunia pariwisata Pakpak Bharat
Njuah-njuah

No comments:

Post a Comment

Pengujung yang baik, pasti tidak lupa berkomentar. :)
Terimakasih.....