1.
Aek Rangat
Pemandian Air Panas dengan kandungan unsur belerang yang tinggi, berjarak 3 KM
dari Kota pangururan
Terusan Tano Ponggol, terusan yang memisahkan Pulau Samosir dengan Pulau Sumatera
yang dibuat oleh Kolonial Belanda dan sampai sekarang masih berfungsi.
2. Patung Liberty Malau
Sebuah Tugu peringatan perjuangan seorang untuk mengenang pejuang angkatan 45 dari Pulau
Samosir yang membantu kemerdekaan Republik Indonesia. Tugu Kolonel Liberty Malau yang terletak di
persimpangan pintu masuk Kota Pangururan merupakan sebuah tugu yang
dibuat sebagai peringatan perjuangan pahlawan angkatan 45 yang berasal
dari tanah Batak pada masa revolusi kemerdekaan Republik Indonesia
sekitar tahun 1948. Tugu ini diresmikan pada tanggal 2 Mei 1992 oleh
Raja Inal Siregar, Gubernur Sumatera Utara pada masa itu. Selain itu,
tugu tersebut juga ditandatangani oleh seorang Purnawiraan TNI AD yang
berasal dari daerah Samosir, yaitu Mayjen TNI AD (Purn) A.E Manihuruk
selaku ketua umum panitia pembangunan tugu tersebut.
3.Open Stage
Sebuah bangunan panggung terbuka yang berada di tengah Kota Pangururan sebagai tempat
atraksi seni dan budaya.
4.Komunitas Tenun Ulos Batak
kelompok masyarakat yang mengerjakan tenun tradisional ulos
batak di desa Lumban Suhi-suhi berjarak + 4 Km dari Kota Pangururan.
5. Pesanggrahan Pangururan
Merupakan peninbggalan kolonial belanda, dan pada saat ini telah digunakan sebagai tempat tinggal bupati samosir
1 comment:
Mantap. Kami bulan lalu ke Samosir. Namun karena keterbatasan waktu, kami dari Tomok sampai Simanindo saja, tidak sempat ke Pangururan.
Post a Comment
Pengujung yang baik, pasti tidak lupa berkomentar. :)
Terimakasih.....