Sumur Multatuli
Multatuli (Bahasa Latin untuk “Saya sungguh menderita”) adalah salah
satu nama yang terkenal di Natal. Multatuli adalah nama samaran untuk
Eduard Douwes Dekker yang menulis buku “Max Havelaar”.
Buku ini disebut sebagai “buku yang menghapuskan kolonialisme”. Multatuli tinggal di Natal pada tahun 1842-1844. Disini da-pat dilihat bebe-rapa peningga-lan Multatuli se-perti sebuah sumur besar yang duhulunya digunakan oleh Multatuli pada saat dia tinggal di Natal.
Buku ini disebut sebagai “buku yang menghapuskan kolonialisme”. Multatuli tinggal di Natal pada tahun 1842-1844. Disini da-pat dilihat bebe-rapa peningga-lan Multatuli se-perti sebuah sumur besar yang duhulunya digunakan oleh Multatuli pada saat dia tinggal di Natal.
Lubuk Larangan
Di sepanjang Sungai Batang Gadis ada sebuah bagian yang disebut Lubuk
Larangan yang panjangnya kira-kira 1 km. Biasanya dua kali dalam setahun
terbuka bagi umum untuk menangkap ikan namun dalam bantuk yang
terorganisir. Pada waktu lain dilarang keras untuk menangkap ikan
disini. Seseorang yang ingin ikut ambil bagian dalam menangkap ikan
harus mendaftarkan dirinya kepada sekretariat dan harus membayar uang
pendaftaran. Uang tersebut dipergunakan untuk kepentingan umum dalam
komunitas masyarakat tersebut.
Gagasan dibalik lubuk larangan ini adalah untuk menghasilkan pendapatan untuk desa dan pelestarian ikan-ikan langka seperti ikan merah (sejenis jurung).
Gagasan dibalik lubuk larangan ini adalah untuk menghasilkan pendapatan untuk desa dan pelestarian ikan-ikan langka seperti ikan merah (sejenis jurung).
Pasar Panyambungan
Panyabungan merupakan ibukota Kabupaten Mandailing Natal. Setiap hari
Kamis sangat ramai dikunjungi penduduk dari berbagai daerah di Kabupaten
Mandailing Natal. Pasar Panyabungan terletak di pusat kota Panyabungan.
Pasar ini merupakan pasar tradisonal yang keberadaannya sangat
dibutuhkan oleh masyarakat. Hari Kamis merupakan hari pekan di
Panyabungan. Banyak sekali orang yang datang dari luar Panyabungan
khusus berjualan pada hari Pekan.
Sopotinjak
Di Kecamatan Batang Natal terdapat sebuah puncak yang bernama
Sopotinjak. Pemandangannya sangat indah. Dari puncak bukit ini kita
dapat memandang pemandangan alam Mandailing Natal yang dikelilingi oleh
hutan tropis. Udaranya sangat segar dan sejuk. Anda dapat menikmati
segelas bandrek untuk menghangatkan tubuh.
Bendungan Batang Gadis
Taman Rekreasi Bendung Batang Gadis dinyatakan sebagai salah satu
jembatan besar di Indonesia. Terletak di desa Aek Godang. Bendungan
ini dibangun sbelum trbentukanya Kabupaten Mandailing Natal. Pada
waktu itu danau buatan ini masih termasuk wilayah Kabupaten Tapanuli
Selatan. Bendung Batang Gadis memberikan banyak manfaat. Bendungan ini
digunakan untuk pengairan sawah di Kabupaten Mandailing Natal.
Belakangan ini kawasannya sudah ditata indah. Lokasinya yang luas dan
strategis menarik pengunjung karena mereka dapat menikmati keindahan
alam Mandailing Natal. Banyak yang berkunjung pada saat Idul Fitri.
Gunung berapi Sorik Marapi
terletak pada ketinggian 2.142 m di atas
permukaan laut. Hutan di sekeliling gunung ini masih dalam kondisi
yang baik dan penuh dengan berbagai keanekaragaman hayati dan menjadi
asset terbesar untuk pengembangan Taman Nasional batang Gadis.
Kegiatan trekking akhir-akhir ini sudah mulai sering dilakukan untuk
penelitian kekayaan alam Mandailing Natal. Ada beberapa trek menuju
puncak Sorik Marapi ini. Untuk mencapai ke puncak Sorik Marapi ini
dibutuhkan waktu rata-rata 3 jam.
terletak di Desa Sirambas, Kecamatan Panyabungan Barat.
Danau ini sangat indah, hijau dan asri dengan luas genangan ± 20
hektar.
Danau ini dikelilingi oleh bukit-bukit hijau yang membuat alamnya sejuk dan menyenangkan. Danau ini dimanfaatkan juga sebagai tempat pemancingan dan membuat pengunjung lebih tertarik berkunjung ke tempat ini terutama bagi yang mempunyai hobby memancing
Danau ini dikelilingi oleh bukit-bukit hijau yang membuat alamnya sejuk dan menyenangkan. Danau ini dimanfaatkan juga sebagai tempat pemancingan dan membuat pengunjung lebih tertarik berkunjung ke tempat ini terutama bagi yang mempunyai hobby memancing
merupakan
sebuah tempat yang menyenangkan yang terletak di kaki Gunung Sorik
Marapi. Sibanggor terdiri atas tiga desa : Sibanggor Jae, Sibanggor
Tonga dan Sibanggor Julu. Seluruh daerah Sibanggor penuh dengan air
panas kecil. Lokasi yang paling nyaman terletak di pinggir jalan
antara Sibanggor Tonga dan Jae.
Air panas disini mangandung belerang. Ba-nyak pengun-jung dari dae-rah lain da-tang khusus untuk mengobati berbagai jenis penyakit kulit. Di lokasi ini juga terdapat beberapa kamar mandi dimana pengunjung dapat menikmati kehangatan air belerang dan juga ada beberapa tempat khusus untuk merebus telur. Disamping itu, disini juga dapat menikmati pemandangan dan rumah-rumah penduduk yang masih sangat tradisional.
Air panas disini mangandung belerang. Ba-nyak pengun-jung dari dae-rah lain da-tang khusus untuk mengobati berbagai jenis penyakit kulit. Di lokasi ini juga terdapat beberapa kamar mandi dimana pengunjung dapat menikmati kehangatan air belerang dan juga ada beberapa tempat khusus untuk merebus telur. Disamping itu, disini juga dapat menikmati pemandangan dan rumah-rumah penduduk yang masih sangat tradisional.
Danau Siombun
Danau ini sangat bersih. Air yang mengalir keluar dari danau kecil ini
digunakan masyarakat lokal untuk mandi. Air danau ini juga digunakan
sebagai persediaan air untuk Panyabungan. Menurut masyarakat
setempat,dahulu kala ada seorang anak yang meminta air pada ibunya.
Tapi ibunya tidak memberikannya air sehingga dia menjadi marah dan
membuang air yang ada disana. Sebuah sumur muncul tiba-tiba dan makin
membesar yang akhirnya membentuk Danau Siombun
Air Panas Siabu
terletak di desa Siabu ±100 meter dari Kantor Camat
Siabu. Objek wisata ini banyak dikunjungi masyarakat pada saat hari
libur. Temperaturnya tidak begitu panas bila dibandingkan dengan
tempat-tempat lain di Kab. Mandailing Natal. Air panas ini juga tidak
mengandung belerang.
Pantai Sikara-Kara dan Pulau Unggeh
terletak di Kecamatan Natal.
Jaraknya ± 6 km dari Kota Natal. Seperti halnya Pantai
Natal, Pantai Sikara-Kara juga belum dikelola secara optimal.
Di tengah pantai ini terdapat Pulau Unggeh yang berarti unggas.
Disebut Pulau Unggeh karena di pulau ini terdapat banyak jenis unggas
atau burung di pulau ini. Pantai ini sangat indah dengan
hamparan pasir putihnya, terlebih-lebih pada saat matahari terbenam.
Pantai Natal
alah satu karunia terbesar yang diberikan oleh Tuhan kepada
masyarakat Mandailing Natal adalah kawasan pantai yang cukup panjang
kira-kira 170 mil. Pantai Natal termasuk sumber daya alam yang banyak
sekali manfaatnya. Pantai ini terletak di Kecamatan Natal. Pantai ini
sangat potensial untuk dikembangkan menjadi kawasan wisata bahari
yang tidak kalah menariknya dengan kawasan wisata bahari di daerah
lain
No comments:
Post a Comment
Pengujung yang baik, pasti tidak lupa berkomentar. :)
Terimakasih.....