Museum Simalungun dibangun pada tanggal 10 April 1939 di Pematangsiantar
oleh Raja-raja Simalungun dengan menggunakan biaya sebesar 1.650 Gulden
dan diresmikan pada tanggal 30 April 1940.
Tujuan membangun Museum
Simalungun pada masa itu adalah untuk menjaga benda-benda cagar budaya
yang bernilai sejarah dan budaya agar tidak lenyap ditelan jaman. Sejak
Tanggal 7 Juni 1955 Museum Simalungun dikelola Museum Simalungun. Biaya
perawatan dan pemeliharaannya diharapkan dari sumbangan pengunjung dan
pemerintah Kabupaten Simalungun dan Pemerintah Kota Pematangsiantar.
Museum Simalungun menyimpan berbagai koleksi
1.Koleksi Etnografika yaitu: Peralatan Rumah Tangga; Peralatan Pertanian; Peralatan Menangkap Ikan; Peralatan meramu dan berburu; Peralatan pandai emas dan pandai besi; Peralatan music dan tari; Peralatan pengrajin tenun; bahan-bahannya terbuat dari kayu, rotan, bambu, porselin, tanah liat, tanduk tulang-tulang, besi tembaga, kuningan dan bahan-bahan lainnya.
Museum Simalungun menyimpan berbagai koleksi
1.Koleksi Etnografika yaitu: Peralatan Rumah Tangga; Peralatan Pertanian; Peralatan Menangkap Ikan; Peralatan meramu dan berburu; Peralatan pandai emas dan pandai besi; Peralatan music dan tari; Peralatan pengrajin tenun; bahan-bahannya terbuat dari kayu, rotan, bambu, porselin, tanah liat, tanduk tulang-tulang, besi tembaga, kuningan dan bahan-bahan lainnya.
2.Koleksi Keramikologie terdiri dari berbagai jenis porselin buatan China, Holland dan Spanyol.
3.Koleksi Numismatika terdiri dari berbagai mata uang seperti mata Uang Indonesia, Belanda, Jepang dan lain-lain.
4.Koleksi Naskah Kuno (Old Manuscript) terbuat dari kulit kayu Alim dan bamboo ayan. Naskah kuno menyimpan berbagai aspek ilmu pengetahuan seperti astrologi dan astronomi serta ramuan obat tradisional
5.Koleksi Arkeologi yang terdiri dari aneka arca yang terbuat dari batu, perunggu dan kuningan
6.Koleksi Hand Craff yakni koleksi karya seni berupa arca dan ornament yang bahannya terbuat dari kayu dan bamboo
Jumlah koleksi Museum Simalungun berjumlah 860 buah, dimana seluruhnya tertata rapi dalam vitrine atau almari pajangan Museum Simalungun.
No comments:
Post a Comment
Pengujung yang baik, pasti tidak lupa berkomentar. :)
Terimakasih.....