Ngeh, siapa yang tidak tertarik menjadi seorang brand ambassador? dapat
achievement, dapat akses mudah, yang paling enaknya lagi dizaman serba
materi sekarang dapat uang super berb.
Menjadi seorang duta pariwisata memang enak, tapi punya segudang tanggung jawab tanpa ada batasan waktu. Lepas dari masa jabatan bukan berarti lepas dari kewajiban sebagai corong promosi. Itu sih janji sebelum meraih gelar, tetapi faktanya?
Pada beberapa kasus pemilihan Duta Pariwisata. Banyak hal dan kejadian aneh yang membuat alis mata mengernyit sambil berkata. "kok bisa?"
Karakter manusia yang terikat dengan kebusukan ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja, tidak melulu di ajang test CPNS. Pemilihan Duta Pariwisata juga menjadi lahan basah nan becek.
Pada umumnya, setiap daerah memiliki kebijakan sendiri dalam hal persyaratan seleksi pemilihan Duta Pariwisata. Dan ternyata dari sinilah awal virus nepotisme serta kebusukan beranak pinak.
Banyak calon duta pariwisata menggunakan identitas palsu disaat seleksi berkas agar bisa lolos ke tahap selanjutnya. Penipuan ini terjadi karena KTP/Identitas calon duta pariwisata harus berdomisili di daerah pemilihan.
Ada yang datang jauh-jauh dari luar daerah. Alasan mereka sangat sederhana dan sangat memalukan "saingan disini enggak banyak, jadi gampang dikalahkan". Yap....!! Logikanya kalau mereka terpilih sebagai pemenang, maka kesempatan ke ajang yang lebih tinggi akan semakin terbuka lebar. Hadiahnya juga akan semakin besar. Rata-rata mereka yang menggeluti dunia modeling tidak pernah absen diajang pemilihan duta pariwisata. Katanya sih belajar dari para pendahulu, batu lompatan jadi artis.
Prosedur dan persyaratan dibeberapa daerah untuk menjadi duta pariwisata memang tergolong unik, boleh dikatakan lebih condong kearah mereka yang berprofesi sebagai model. Padahal kalau membuka mata, banyak yang lebih bersikap aktif sebagai duta pariwisata tanpa jabatan sah.
Nah, alangkah baiknya bila kita yang ingin menjadi duta pariwisata benar-benar peduli, ingin memajukan, dan passion di bidang pariwisata. Karena sesuatu hal yang didasarkan niat baik maka hasilnya akan baik juga.
Menjadi seorang duta pariwisata memang enak, tapi punya segudang tanggung jawab tanpa ada batasan waktu. Lepas dari masa jabatan bukan berarti lepas dari kewajiban sebagai corong promosi. Itu sih janji sebelum meraih gelar, tetapi faktanya?
Pada beberapa kasus pemilihan Duta Pariwisata. Banyak hal dan kejadian aneh yang membuat alis mata mengernyit sambil berkata. "kok bisa?"
Karakter manusia yang terikat dengan kebusukan ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja, tidak melulu di ajang test CPNS. Pemilihan Duta Pariwisata juga menjadi lahan basah nan becek.
Pada umumnya, setiap daerah memiliki kebijakan sendiri dalam hal persyaratan seleksi pemilihan Duta Pariwisata. Dan ternyata dari sinilah awal virus nepotisme serta kebusukan beranak pinak.
Banyak calon duta pariwisata menggunakan identitas palsu disaat seleksi berkas agar bisa lolos ke tahap selanjutnya. Penipuan ini terjadi karena KTP/Identitas calon duta pariwisata harus berdomisili di daerah pemilihan.
Ada yang datang jauh-jauh dari luar daerah. Alasan mereka sangat sederhana dan sangat memalukan "saingan disini enggak banyak, jadi gampang dikalahkan". Yap....!! Logikanya kalau mereka terpilih sebagai pemenang, maka kesempatan ke ajang yang lebih tinggi akan semakin terbuka lebar. Hadiahnya juga akan semakin besar. Rata-rata mereka yang menggeluti dunia modeling tidak pernah absen diajang pemilihan duta pariwisata. Katanya sih belajar dari para pendahulu, batu lompatan jadi artis.
Prosedur dan persyaratan dibeberapa daerah untuk menjadi duta pariwisata memang tergolong unik, boleh dikatakan lebih condong kearah mereka yang berprofesi sebagai model. Padahal kalau membuka mata, banyak yang lebih bersikap aktif sebagai duta pariwisata tanpa jabatan sah.
Nah, alangkah baiknya bila kita yang ingin menjadi duta pariwisata benar-benar peduli, ingin memajukan, dan passion di bidang pariwisata. Karena sesuatu hal yang didasarkan niat baik maka hasilnya akan baik juga.
No comments:
Post a Comment
Pengujung yang baik, pasti tidak lupa berkomentar. :)
Terimakasih.....