Makanan tradisional Pakpak ini terbuat dari beras yang ditanak hingga
menjadi bubur keras. Selama proses memasak dicampurkan bumbu-bumbu
seperti bawang rambu, cabe, jahe, lada, santan kelapa dan yang paling
utama adalah kunyit. Semua bumbu dimasukkan sehingga tercampur dengan
merata.
Pada penyajiannya, pelleng dibentuk sedemikian rupa membentuk gunung pepat. Diatasnya diletakkan cabe berwarna merah atau hijau. Bila cabe yang digunakan berwarna merah maka disebut pelleng si cina mbara, dan bila berwarna hijau maka disebut pelleng si cina merratah. Untuk menambah topping maka biasanya diletakkan daging ayam bagian paha atau sayap dan diberikan kuah daging ayam.
Makanan ini biasanya disajikan disaat upacara adat atau acara-acara besar. Namun seriring perkembangan zaman dan kebutuhan. Pelleng kini dapat ditemukan dibeberapa rumah makan/restaurant yang menyajikan makanan tradisional pakpak.
Rasanya enak dan menggigit lidah, ada satu mitos yang menyatakan bahwa pelleng yang dimasak menggunakan api dari kayu bakar akan terasa lebih enak daripada pelleng yang dimasak menggunakan kompor. Dan sebagai penikmat makanan pakpak semenjak kecil, mitos tersebut memang benar adanya. :)
Pada penyajiannya, pelleng dibentuk sedemikian rupa membentuk gunung pepat. Diatasnya diletakkan cabe berwarna merah atau hijau. Bila cabe yang digunakan berwarna merah maka disebut pelleng si cina mbara, dan bila berwarna hijau maka disebut pelleng si cina merratah. Untuk menambah topping maka biasanya diletakkan daging ayam bagian paha atau sayap dan diberikan kuah daging ayam.
Makanan ini biasanya disajikan disaat upacara adat atau acara-acara besar. Namun seriring perkembangan zaman dan kebutuhan. Pelleng kini dapat ditemukan dibeberapa rumah makan/restaurant yang menyajikan makanan tradisional pakpak.
Rasanya enak dan menggigit lidah, ada satu mitos yang menyatakan bahwa pelleng yang dimasak menggunakan api dari kayu bakar akan terasa lebih enak daripada pelleng yang dimasak menggunakan kompor. Dan sebagai penikmat makanan pakpak semenjak kecil, mitos tersebut memang benar adanya. :)
No comments:
Post a Comment
Pengujung yang baik, pasti tidak lupa berkomentar. :)
Terimakasih.....