berita mempunyai bagian-bagian, di antaranya adalah sebagai berikut.
- Judul atau kepala berita (headline).
- Baris tanggal (dateline).
- Teras berita (lead atau intro).
- Tubuh berita (body).
Bagian-bagian di atas tersusun secara terpadu dalam
sebuah berita. Susunan yang paling sering didengar ialah susunan
piramida terbalik. Metode ini lebih menonjolkan inti berita saja. Atau
dengan kata lain, lebih menekankan hal-hal yang umum dahulu baru ke hal
yang khusus.
Tujuannya adalah untuk memudahkan atau mempercepat pembaca
dalam mengetahui apa yang diberitakan; juga untuk memudahkan para
redaktur memotong bagian tidak/kurang penting yang terletak di bagian
paling bawah dari tubuh berita (Budiman 2005) . Dengan selalu
mengedepankan unsur-unsur yang berupa fakta di tiap bagiannya, terutama
pada tubuh berita. Dengan senantiasa meminimalkan aspek nonfaktual yang
pada kecenderuangan akan menjadi sebuah opini.
Untuk itu, sebuah berita harus memuat "fakta" yang di
dalamnya terkandung unsur-unsur 5W + 1H. Hal ini senada dengan apa yang
dimaksudkan oleh Lasswell, salah seorang pakar komunikasi (Masri Sareb
2006: 38).
- Who - siapa yang terlibat di dalamnya?
- What - apa yang terjadi di dalam suatu peristiwa?
- WHERE - di mana terjadinya peristiwa itu?
- Why - mengapa peristiwa itu terjadi?
- When - kapan terjadinya?
- How - bagaimana terjadinya?
Tidak hanya sebatas berita, bentuk jurnalistik lain,
khususnya dalam media cetak, adalah berupa opini. Bentuk opini ini dapat
berupa tajuk rencana (editorial), artikel opini atau kolom (column),
pojok dan surat pembaca.
No comments:
Post a Comment
Pengujung yang baik, pasti tidak lupa berkomentar. :)
Terimakasih.....